YAYASAN KAROMAH WALI SONGO

PONDOK-PESANTREN WALI SONGO | MADIN SUNAN KALI JOGO | SMP WALI SONGO | SMK WALI SONGO |

SMK WALI SONGO

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

HARGAILAH PENULIS

DENGAN TIDAK MENCELA DAN COPY PASTE SEENAKNYA

TINGGALKAN PESAN

JIKA ADA KESALAHAN AGAR BISA KAMI PERBAIKI.

COMPUTER ENGINEERING

BUKAN YANG TERBAIK TAPI MENCOBA MEMPERBAIKI.

Sunday, 9 October 2016

CARA TINGKATKAN MENGHAFAL

Halo sobat..... dan kawan kawan santri yang cinta ilmu,,,,,, lebih lebih bagi sobat santri yang sedang menghafal alfiyyah atau nadhom yang lain,,, ini aku mencoba membantu kalian agar lebih mudah dalam menghafalkan.... mencoba berbagi pengalaman, dan  tips bagaimana bisa lebih mudah dalam menghafal, sering kali di pesantren teman2ku banyak yang mengeluh kalo disuruh menghafal apa lagi kalo sudah yang namanya alfiyyah...... wau ,dan ini  pernah aku menikmati perasaan itu juga,  bahkan ada sebagian yang mengatakan lebih mudah menghafal al qur'an daripada alfiyyah....... wau..... kalo denger kaya gitu seakan  alfiyyah itu ngeri ya....... tapi menurutku tidak....... aku gak sepakat kalo menghafal, apa lagi tu yang namanya mengahafal alfiyyah adalah sulit......meski ku pernah mengalami. Sebenarnya itu cuma masalah kemauan dan keinginan serta semangat aja... cobalah renungkan, kalo kita mau prgi ke sebuah tempat tapi kita belum tau jalannya, apa yang kita lakukan? pastilah kalo kita memang punya ambisi, kemauan, keinginan dan sungguh sungguh ingin sampai ke  tempat itu pasti kita akan berusaha dengan cara apapun untuk bisa sampai kesana, ada yang bertanya pada yang sudah tau, ada yang mencari cara lain, dan ada pula yang nekat mencari jalan sendiri seng penteng iso tekan,,,, nah itu cara untuk sampai. Namun yang jadi problem kan kalo kita sudah sampai .... bagai mana kalau besok ingin melakukan lagi.....  pastilah kita harus hafal jalan, dan biasanya lupa jalannya kesana kecuali bila kita orang yang cerdas dan kuat ingatannya...... sekali lewt langsung hafal. Namun kalo kita sudah pernah lewat berulang kali pasti gak usah pake tanya2 psti bisa karena sudah hapal.... nah dari kasus seperti itu kan dapat kita ambil kesimpulan bahwa sesuatu itu bisa dihafal dengan berulang kali dilakukan. Berarti untuk bisa lebih mudah menghafal bisa disimpulkan seperti ini:

  1. Punya kemauan kuat dan ambisi untuk bisa hafal.
  2. Serius dalam menghafal
  3. Jangan lupa baca basmalah
  4. Hadiah fatihah untuk mushonif
  5. Afdholnya dalam keadaan suci 
  6. Menghadap kiblat
  7. Bacalah berulang ulang yang ingin anda hafal sampai lanyah( lancar) nek biasane diistilahke sampai nglambe.
  8. Jangan lupa diperhatikan harokatnya.
  9. Kalau sudah lancar mulailah untuk menghafal insyaallah tidak lama anda akan hafal.
  10. Kalau sudah selesai jangan lupa baca doa " ALLAHUMMA INNI ISTAUDA'TUKA MA QORO'TU  WA HAFIDHTU WA FAHIMTU WA MA TA'ALLAMTU, WARDUDHU ILAIYA 'INDA HAJATI ILAIHI AMIN..." 
  11. eiiiiit ini yang paling penting........ tekroran( dideres hafalannya),,,,,, untuk menjaga hafalan kalian, eman eman lah dah susah susah ngapalin ......  
namun tak kalah penting.... semua butuh ketlatenan agar hasil lebih maksimal,   Walau sepele tapi moga ja bermanfaat......amiin...

Wednesday, 5 October 2016

PERLUNYA DIGITAL MARKETTING

Belakangan ini digital marketing atau pemasaran secara online menjadi topik pembicaraan hangat yang sering dibahas pada setiap forum-forum bisnis di Indonesia. Apa itu pemasaran online? Bagaimana cara mengelola pemasaran onlineyang tepat? Apakah perusahaan saya membutuhkan pemasaran secara online? Semua pertanyaan itu akan dijelaskan melalui pembahasan berikut ini.
Sebagaimana yang dilansir oleh sas.com,digital marketing dapat diartikan sebagai cara melakukan promosi produk atau jasa melalui satu atau lebih media elektronik yang terhubung melalui internet. Hal yang paling membedakan konsep digital marketing dengan konsep tradisional marketing ialah dalam konsep digital marketing, efektivitas iklan dapat dianalisis secara langsung. Apakah iklan tersebut berjalan dengan efektif atau tidak melalui interaksi yang dilakukan oleh target audienceterhadap iklan yang di tampilkan.
Digital marketing dimulai pada era web 1.0  pada tahun 1993 saat munculnya pemasaran produk melaluibanner website pada konten di internet. Seiring berjalannya waktu, jumlah blogger  dan media sosial seperti Facebook,Twitter, dan Instagram semakin bertambah dengan disusul oleh kemunculan situs video channel seperti Vimeo dan Youtube. Kondisi ini membuat digital marketingsemakin dekat dengan target audience sehingga semua pelaku pemasaran setuju bahwa ini adalah cara yang paling efektif untuk memasarkan produk.
Saat ini, digital marketing banyak dilakukan melalui 4 channelberikut ini:
1. Social Media Marketing
Social media marketing atau pemasaran melalui media sosial beberapa tahun terakhir ini sangat populer di Indonesia. Hal tersebut salah satunya dipicu karena banyaknya pengguna mesia sosial di Indonesia. Sampai akhir tahun 2015 ini, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai pengguna Facebookterbanyak di dunia dengan 70 juta pengguna seperti yang dilansir oleh laman statistica.com. Kelebihan dari social media marketing ini ialah kemudahan untuk membuat target iklan pada demografis tertentu seperti usia, gender, lokasi, dan interest.
2. Search Engine Optimizer (SEO)
Para pengguna internet pasti pernah menggunakan mesin pencari, baik untuk sekadar mendapatkan informasi, membeli barang, atau bahkan mencari jasa tertentu. Mesin pencari Google merupakan platform yang paling banyak digunakan saat ini. Dengan memaksimalkan hasil pencarian kata kunci terkait dengan produk atau jasa, hadirnya informasi produk atau jasa perusahaan di halaman pertama sangat berpeluang bagi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan.
Kelebihan dari SearchEngine Optimizer (SEO) adalah adanya minat atau ketertarikan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan melalui kata kunci yang digunakan oleh calon pelanggan. Dengan adanya minat dan hasil pencarian yang relevan, produk dan jasa yang ditawarkan akan menjawab kebutuhan calon pelanggan.  Hasil dari mesin pencari sendiri terbagi menjadi dua yakni hasil pencarian organic dan iklan yang ditandai dengan logo ads. Search Engine Optmization (SEO) sendiri bekerja untuk memaksimalkan hasil pada hasil pencarian organic sehingga website  perusahaan berada di halaman terbaik.
3. Search Engine Marketing
SearchEngineMarketing (SEM) adalah fitur yang disediakan olehGoogle untuk beriklan berdasarkan kata kunci yang di gunakan oleh pengguna Google. Kelebihan dari pengunaan SEM yaitu sangat terukurnya biaya yang dikeluarkan dan hasil yang didapat. SEM merupakan performance base ads sehingga biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan hasil yang didapat.
Biaya dihitung berdasarkan jumlah klikuser yang membawa user ke websiteperusahaan. Untuk menjalankan SEM, ada dua faktor yang perlu diperhatikan, yaitu kualitas website dan nilai bid terhadap kata kunci yang ditargetkan. Dengan memaksimalkan kedua hal tersebut,  iklan dapat berjalan dengan  efektif dan efisien. Apabila Anda tidak memiliki cukup waktu untuk mengoptimalkan iklan, sangat disarankan untuk menggunakan jasa digital agencyyang sudah memiliki sertifikasi.
4. Listing
Salah satu Strategi online yang banyak menghasilkan revenue saat adalah bergabung dengan listing yang ditawarkan situs-situs  baik itu yang bersifat B2C maupun B2B. Di China salah satu situs B2B yang sangat besar adalah alibaba.com. Di Indonesia sendiri situs listing banyak yang berupa marketplace seperti tokopedia, dan bukalapak. Untuk listing B2B di Indonesia  situs Indotrading.com merupakan salah satu situs yang memiliki cukup banyak anggota.
Jadi apapun bisnis Anda, sudah saat nya untuk memulai memasarkan produk secara online.

ADAB MAKAN DALAMISLAM

Sahabat duna islam, pernahkah menyisakan makanan di piring? Mungkin sebutir dua butir nasi yang tersisa di piring banyak orang yang menganggapnya wajar untuk disisakan, padahal Islam mengajarkan kita untuk menghargai makanan bahkan hingga butir terakhir. Apakah kita sudah mengajarkan anak-anak kita untuk menghabiskan makanan hingga piring bersih?
Dalam masalah makan perlu diperhatikan adab-adabnya sebelum makan. Makan memiliki adab-adab yang banyak dan telah dikenal, maka dalam pembahasan ini kami akan meringkaskan adab-adab makan serta Mencari keberkahan Ketika Makan Menurut Rasulullah, yaitu:
Kesatu, Berkumpul Apabila Makan
Dari Wahsyi bin Harb Radhiyallahu anhu, bahwasanya para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya kita makan tapi tidak kenyang.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mungkin kalian makan dengan tidak berkumpul?” Mereka berkata: “Ya.” Beliau bersabda:
“فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ، فَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهَ عَلَيْهِ! يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ.”
Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.”
Dan di antara yang menunjukkan atas keberkahan dari berkumpul saat makan, adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“طَعَامُ اْلإِثْنَيْنِ كَافِي الثَّلاَثَةَ، وَطَعَامُ الثَّلاَثَةَ كَافِي اْلأَرْبَعَةَ.”
Makanan dua orang cukup untuk tiga dan makanan untuk tiga orang mencukupi untuk empat orang.’”
Dalam riwayat lain dari Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu:
“طَعَامُ الْوَاحِدِ يَكْفِي اْلإِثْنَيْنِ، وَالطَّعَامُ اْلإِثْنَيْنِ يَكْفِي اْلأَرْبَعَةَ، وَالطَّعَامُ اْلأَرْبَعَةَ يَكْفِي الثَّمَانِيَةَ.”
Makanan satu orang mencukupi dua orang, makanan dua orang mencukupi empat orang dan makanan empat orang mencukupi delapan orang.”
Imam an-Nawawi berkata, “Dalam hadits ini terdapat sebuah anjuran agar saling berbagi dalam makanan, sesungguhnya walaupun makanan itu sedikit tetapi akan terasa cukup, dan ada keberkahan di dalamnya yang diterima oleh seluruh yang hadir.”
Ibnu Hajar berkata, “Dari hadits tersebut kita dapat mengambil faedah, bahwasanya kecukupan itu hadir dari keberkahan berkumpul saat makan dan bahwasanya semakin banyak anggota yang berkumpul, maka akan semakin bertambah berkahnya.”
Dengan demikian beberapa ulama berpendapat, bahwa berkumpul saat makan adalah mustahab (disunnahkan) dan janganlah seseorang makan seorang diri.
Kedua, Membaca Bismillah Saat Makan
Telah disebutkan dalam hadits terdahulu: “Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” Oleh sebab itu, meninggalkan tasmiyyah (menyebut Nama Allah) ketika makan akan menghalangi hadirnya keberkahan padanya. Sehingga syaitan tidak ikut makan bersama kita, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلٌّ الطَّعَامَ، إِلاَّ يُذْكَرَ اسْمَ اللهِ عَلَيْهِ.”
Sesungguhnya syaitan mendapatkan bagian makanan yang tidak disebutkan Nama Allah padanya.”
Imam an-Nawawi berkata: “Arti dari mendapatkan yaitu dapat menikmati makanan tersebut maksudnya bahwa syaitan itu mendapatkan bagian makanan jika seseorang memulainya dengan tanpa dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun bila belum ada seseorang yang memulai makan, maka (syaitan) tidak akan dapat memakannya, jika sekelompok orang makan bersama-sama dan sebagian mereka menyebut Nama Allah sedangkan sebagian lannya tidak, maka syaitan pun tidak akan dapat memakannya.”
Dan di antara yang disebutkan oleh an-Nawawi tentang adab-adab tasmiyyah ini dan hukum-hukumnya, yaitu perkataannya: “Para ulama sepakat bahwa tasmiyyah saat makan di awalnya adalah mustahab, [9] maka apabila ia meninggalkannya saat di awal makan sengaja ataupun tidak sengaja, terpaksa atau tidak mampu karena sebab tertentu, kemudian ia dapat melakukannya pada pertengahan makannya, maka disukai untuk bertasmiyyah dan mengucapkan:
“بِسْمِ اللهِ، أَوَّلُهُ وَآخِرُهُ.”
Dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhir.”
Ketiga, Makan Dari Pinggir-Pinggir Piring
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“الْبَرَكَةُ تَنْزِلُ فِي وَسَطِ الطَّعَامِ، فَكُلُوْا مِنْ حَافِيَتِهِ وَلاَ تَأْكُلُوْا مِنْ وَسَطِهِ!”
Keberkahan tersebut akan turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir-pinggirnya dan jangan dari tengahnya!
Dan dari ‘Abdullah bin Busr, Radhiyallahu anhu bahwasanya didatangkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah piring, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“كُلُوْا مِنْ جَوَانِبِهَا، وَدَعُوْا ذِرْوَتَهَا! يُبَارَكْ فِيْهَا.”
Makanlah dari pinggirannya dan tinggalkanlah (terlebih dahulu) bagian tengahnya (niscaya) akan diberkahi padanya.
Dari dua hadits di atas dan yang semisalnya, terdapat petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi kaum Muslimin ketika makan, yaitu bahwa memulainya dari pinggir-pinggir piring agar berkah yang ada di tengah makanan tersebut tetap ada, dan hendaknya tidak memulai makan dari tengah piring hingga selesai makan yang di pinggirnya terlebih dahulu, adab ini adalah bersifat umum, baik bagi yang makan sendiri maupun yang makan bersama-sama.
Keempat, Menjilat Jari-Jari Setelah Makan, Menjilat Piring Dan Memakan Makanan Yang Terjatuh
Dalam Shahih Muslim dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila makan suatu makanan beliau menjilat jari-jarinya yang tiga, beliau bersabda:
“إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ، فَلْيُمِطْ عَنْهَا اْلأَذَى، وَلْيَأْكُلْهَا، وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ!”
Apabila makanan salah seorang dari kalian jatuh, maka bersihkanlah kotoran darinya, kotoran lalu makanlah dan janganlah membiarkannya untuk dimakan oleh syaitan!
Dan beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring (dengan menghabiskan sisa-sisa makanan yang ada), beliau bersabda:
“فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ فِيْ أَيِّ طَعَامِكُمُ الْبَرَكَةُ.”
Karena kalian tidak mengetahui di bagian makanan kalian yang manakah keberkahan itu berada.”
Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَلْعَقْ أَصَابَعَهُ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي فِي أَيَّتِهِنَّ الْبَرَكَةُ.”
Apabila seseorang diantara kalian makan maka jilatlah jari-jarinya karena ia tidak mengetahui di bagian jari yang manakah keberkahan itu berada.
Dan dalam riwayat lain dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu:
“وَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمِنْدِيْلِ، حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ!”
Dan janganlah ia memersihkan tangannya dengan lap, hingga ia menjilat jari-jemarinya.”
Juga hadits-hadits lain yang semisalnya.
Hadits-hadits tersebut mengandung beberapa jenis Sunnah dalam makan yaitu, di antaranya anjuran menjilat jari tangan untuk menjaga keberkahan makanan dan sekaligus membersihkannya, juga anjuran menjilat piring dan makan makanan yang terjatuh setelah membersihkannya dari kotoran yang ada.
Al-Khithabi berkata ketika menjelaskan kepada orang-orang yang memandang aib menjilat jari-jemari dan yang lainnya: “Banyak dari orang-orang yang hidupnya selalu bersenang-senang dan bermewah-mewah menganggap bahwa menjilat jari adalah hal yang sangat buruk dan jorok, seolah-olah mereka belum mengetahui bahwa apa yang menempel atau tersisa pada jari-jari dan piring adalah bagian dari keseluruhan makanan yang ia makan, maka apabila seluruh makanan yang ia makan adalah tidak jorok dan tidak buruk, sudah barang tentu makanan yang tersisa tersebut (bagian dari seluruh makanannya) adalah tidak buruk dan tidak jorok pula.”
Maka, perhatikanlah bahwa adab-adab dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut mengandung anjuran untuk memperoleh keberkahan makanan dan mendapatkannya, seperti juga padanya terdapat penjagaan terhadap makanan agar tidak hilang percuma, yang membantu pada penghematan harta dan pemakaiannya tanpa mubazir.
Kelima, Keberkahan Pada Saat Menakar Makanan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menakar makanan dan beliau berjanji, dengannya akan didapatkan keberkahan padanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terdapat suatu riwayat dalam Shahih al-Bukhari dari al-Miqdam bin Ma’diyakrib [24] Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda:
“كِيْلُوْا طَعَامَكُمْ يُبَارَكْ لَكُمْ.”
Takarlah makanan kalian, maka kalian akan diberkahi.
Menakar hukumnya adalah disunnahkan pada apa yang dikeluarkan seseorang bagi keluarganya. Makna hadits tersebut adalah keluarkanlah makanan tersebut dengan takaran yang diketahui yang akan habis pada waktu yang telah ditentukan. Dan padanya terdapat keberkahan yang Allah berikan pada mud (ukuran dari jenis takaran-pent) masyarakat Madinah, karena do’a Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rahasia dalam takaran tersebut adalah karena dengannya ia dapat mengetahui seberapa banyak yang ia butuhkan dan yang harus ia siapkan. Dan hadits-hadits lain yang semisalnya, sesungguhnya telah saya jawab hal tersebut dengan beberapa jawaban, di antaranya adalah:
Pertama, bahwasanya, maksud dari hadits al-Miqdam adalah, menakar makanan ketika akan mengeluarkan nafkah darinya dengan syarat ada sisa yang tidak diketahui takarannya, maka keberkahan adalah lebih banyak terdapat pada hal yang belum diketahui dan samar-samar tersebut dan menakar apa yang akan dikeluarkan tersebut adalah, agar tidak mengeluarkan lebih dari kebutuhan atau pun kurang darinya.
Kedua, kemungkinan maksud dari hadits, “Takarlah makanan kalian” adalah, jika kalian menyimpannya dengan harapan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan keyakinan akan dikabulkannya, maka siapa yang menakar setelah itu, maka ia adalah menakar untuk mengetahui ukurannya, dan hal itu merupakan keragu-raguan pada terkabulnya harapannya, maka ia dibalas dengan cepat habisnya makanan tersebut.
Ketiga, bahwasanya menakar makanan adalah dibutuhkan hanya pada saat jual beli, maka keberkahan pun akan ada, dengan cara menakar tersebut, demi merealisasikan perintah agama, dan hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma mungkin saja bermaksud pada menakar yang hanya untuk menguji saja, oleh karena itu terjadilah kekurangan, ada juga yang mengatakan selain dari pendapat ini.
Menurut pendapat saya yang paling dekat dengan kebenaran dari jawaban tersebut adalah yang pertama, karena menakar makanan dan mengetahui takarannya ketika hendak memakainya, untuk mengambil darinya jumlah yang sesuai dengan kebutuhan adalah menghalangi dari sifat-sifat berlebih-lebihan dan membuang-buang harta (mubazir), cara ini adalah termasuk cara untuk memperbanyak makanan, sebagaimana juga dengan menakar makanan akan mencegah dari penghematan berlebihan yang merugikan.
[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

6 Nasehat Penuh Makna Imam al-Ghazali

6 Nasehat Penuh Makna Imam al-Ghazali

Sahabat islam, Suatu hari Imam al-Ghazali pernah memberi nasehat kepada murid – murid beliau tentang apa yang paling dekat, paling jauh, paling berat, paling besar, paling ringan, dan paling tajam.
Jika kita renungkan, nasehat tersebut adalah nasehat yang sangat sarat akan penuh makna. Jika seorang muslim menyadari apa yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali, Insya Allah ia akan menjadi muslim yang baik di dunia dan akhirat.
Berikut Nasehat Penuh Makna Imam al-Ghazali :
Pertama, Yang Paling Dekat Ialah Mati
Imam al-Ghazali pernah bertanya kepada murid-murid beliau tentang apa yang paling dekat dengan kita dalam kehidupan ini. Diantara murid – murid beliau ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya. Imam al-Ghazali kemudian menjelaskan bahwa yang paling dekat dengan adalah “Mati”, karena mati itu Janji Allah yang pasti akan menimpa semua insan bernyawa. 
Kedua, Yang Paling Jauh Adalah Masa Lalu
Kita mungkin berpikir yang paling jauh dari diri kita ialah bulan, matahari, dan bintang – bintang, tapi Imam al-Ghazali menjelaskan yang paling benar adalah masa lalu, karena bagaimanapun caranya kita tidak bisa kembali ke masa lalu, karena itu jangan membanggakan kebaikan di masa lalu. Teruslah meningkatkan kebaikan untuk hari ini dan esok hari.
Ketiga, Yang Paling Besar Adalah Nafsu
Masalah paling besar yang harus kita hadapi ialah Nafsu. Acapkali Nafsu menjerumuskan manusia ke jurang nista hingga kehidupannya di dunia hancur, dan azab menunggu setelah kematian. 
Keempat, Yang Paling Berat Adalah Menanggung Amanah
Tumbuh – tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mau menerima ketika Allah Swt. meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) didunia ini, tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah Swt., sehingga menyebabkan manusia banyak masuk neraka karena tidak sanggup menanggung Amanah. 
Kelima, Yang Paling Ringan Ialah Meninggalkan Shalat
Hanya karena kesibukan kecil, manusia rela meninggalkan shalat. Padalah shalat adalah tiang agama. Jika manusia hanya hidup untuk mencari makan dan kesenangan maka tidak ada bedanya manusia dengan binatang 
Keenam, Yang Paling Tajam Ialah Lidah
Dengan Lidah manusia menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya. Kita sering mendengar pepatah bijak mengenai bahaya lidah, yaitu: “Kalau pedang melukai tubuh ada harapan akan sembuh, tapi kalau lidah melukai hati kemana obat hendak di cari”
Semoga bermanfaat

Merindukan Surgamu

Dalam sebuah hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan Allah SWT bertanya kepada malaikat, “Apa yang dirindukan hamba-hamba-Ku dari-Ku?” Malaikat menjawab, “Mereka merindukan surga-Mu.
Allah bertanya, “Apakah mereka pernah melihatnya?” Malaikat menjawab, “Tidak.” Allah bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu kalau mereka pernah melihatnya?” Malaikat menjawab, “Mereka tentu akan lebih merindukannya.
Adam AS, bapak segenap manusia, dinyatakan oleh Allah pernah berada di surga beberapa waktu lamanya sebelum kemudian diturunkan ke bumi.
Kemudian, Allah SWT mengisahkan kisah Adam AS kepada keturunannya. Ibnu al-Qayyim berkata, “Dengan demikian mereka seakan-akan pernah menyaksikannya dan ada bersama Adam AS di dalamnya.”
Menurut Ibnu al-Qayyim, manusia tercipta untuk surga dan surga tercipta untuk manusia. Dengan begitu, manusia harus segera memenuhi seruan Tuhan dan segera menuju surga.
Laksana seorang yang tinggal di kampung pengembaraan, lalu tersadar akan kampung halamannya yang menyenangkan, tentu dia merindukan kembali ke kampung halamannya.
Namun, Adam AS dan keturunannya tidak akan mudah kembali ke kampung halamannya yang menyenangkan itu. Lantaran Adam AS dan keturunannya diciptakan dari struktur tubuh yang mengharuskan mereka berbaur dengan musuh-musuh mereka, iblis dan kroni-kroninya.
Adam AS dan keturunannya seakan-akan tengah berada dalam perjalanan jauh. Sementara, musuh-musuh mereka mengintainya dari segala penjuru: dari depan, dari belakang, dari kiri, dan dari kanan mereka. Sehingga, Adam AS dan keturunannya senantiasa berada dalam ujian.
Malah, selain itu mereka dilengkapi pula dengan hawa nafsu. Lebih jauh, ujian itu sengaja diujikan oleh Allah kepada manusia. Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” (QS al-Qiyamah [75] : 36).
Dalam ayat lain Allah berfirman, “Maka, apakah kalian mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara main-main?” (QS al-Mukminun [23] : 115). Manusia seyogianya menelaah ayat-ayat tersebut agar selalu ingat dan selalu berhati-hati menjalani hidupnya di dunia ini.
Amalan manusia semata tidak akan mampu mengantarkan kerinduannya masuk ke dalam surga. Allah berfirman, “Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan apa yang telah kalian kerjakan.” (QS an-Nahl [16] : 32).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang pun akan masuk surga karena amalnya. Para sahabat bertanya: Apakah engkau juga wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Demikian pula aku, hanya saja Allah telah memberikan rahmat-Nya kepadaku.” (HR Bukhari dan Muslim).
Manusia berhak merindukan surga. Manusia berhak memasukinya. Sepanjang, dua hal berikut terpenuhi, rahmat Allah dan amal saleh. Namun, rahmat Allah jauh lebih menentukan.

gaya hidup dalam islam

Sahabat islam, Dalam proses kehidupan, setiap manusia pasti menginginkan dua hal untuk mewujudkan kehidupan yang mendekati kata sempurna—walaupun pada kenyataannya tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Namun setidaknya jika dua hal tersebut terpenuhi dalam setiap perjalanan hidup, jelas akan membuat manusia merasakan ketentraman lahir dan batin.
Sebut saja kedua hal tersebut adalah sebagai ke
baikan atau yang juga disebut sebagai al-khair, dan juga kebahagiaan atau as-sa’adah. Dua hal tersebutlah yang harus dipenuhi oleh manusia yang menginginkan kehidupan yang luar biasa sejahtera. Hanya saja, untuk mewujudkan kedua hal tersebut memang bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan setiap orang memiliki cara yang berbeda ketika memahami hakikat keduanya.
Lantas, dari perbedaan cara pandang yang akhirnya menjadi perbedaan persepsi itu memunculkan beragam cara hidup atau yang lebih populer disebut sebagai perbedaan gaya hidup. Bagi umat muslim, gaya hidup setiap individu telah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya melalui Al Qur’an dan As Sunnah. Keduanya adalah penuntun yang paling tepat untuk menuju ke arah jalan yang lebih lurus.
Namun, perkembangan zaman sepertinya telah mengubah sebagian besar kaum muslim dalam memahami tuntunan dalam menjalani hidup. Saat ini sebagian besar orang memang bergaya hedonis, suka berfoya foya dan hanya memikirkan kepentingan duniawi saja. Sungguh hal tersebut sangat bertentangan dengan gaya hidup sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Berikut ini adalah beberapa Prinsip Gaya Hidup Islami yang Diridhai Allah yang paling tepat yaitu :
Berniat Untuk Ibadah
Dalam menjalankan suatu hal di dunia ini, baik untuk hal yang berbau modern ataupun konvensional semuanya harus dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah.
Baik dan Pantas
Segala gaya yang dapat dilakukan dalam kehidupan harus berlandaskan pada dasar baik dan pantas, dalam arti harus sesuai dengan syariat, akal sehat, serta adat istiadat.
Halal dan Thayib
Segala hal yang dikenakan untuk menunjang gaya hidup harus bersifat halal secara hukum islam, serta thayib atau tidak akan merugikan atau menyakiti siapa pun.
Tanpa Kebohongan
Kehidupan dalam Islam sangat dilarang mengandung kebohongan, semua orang harus memiliki kejujuran sebagai dasar utama dalam menjalani kehidupan duniawi.
Tidak Berlebihan
Gaya hidup islami juga melarang seseorang untuk bersikap berlebihan, sebab hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri dan orang orang disekitarnya. Allah tidak menyukai orang orang yang gemar memubadzirkan sesuatu.

Mengapa Orang Terpelajar Bergabung ke Dimas Kanjeng? ini Dugaan Eks Perekrut

Cianjur - Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi bukan hanya dari kalangan bawah, tapi juga kalangan atas. Bahkan ada kalangan terpelajar. Bagaimana itu bisa terjadi?

Mantan koordinator sekaligus perekrut calon pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Fauzi Ahmad (45), menyebut Dimas Kanjeng memang memiliki kesaktian seperti yang digembor-gemborkan selama ini. Tak heran, jika sejumlah kalangan intelektual dan terpelajar banyak yang bergabung dan menjadi santri di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur.

"Dia bisa mengeluarkan tak hanya uang, tapi juga perhiasan mulai dari emas, permata dan berlian. Saya pikir itu yang membuat semua orang takjub melihat kesaktiannya, jadi pantas saja ada orang-orang pintar dari mulai level atas hingga bawah bisa terpincut. Apa lagi yang melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri," beber Fauzi kepada wartawan, Rabu (5/10/2016).

Mantan pengikut Dimas Kanjeng tahun 2013 itu mengaku sudah dua kali melihat mantan gurunya itu memperlihatkan kebolehannya. Uang yang dikeluarkan langsung dibagi-bagikan kepada siapapun yang berada di tempat itu.

Foto: Syahdan Alamsyah/detikcomFoto: Syahdan Alamsyah/detikcom

"Dibagikan uang-uangnya, beliau bilang untuk ongkos pulang, makan di jalan, kalau lelah bisa untuk menginap di hotel," ujar Fauzi.

Fauzi akhirnya memilih keluar dari padepokan. Dia merasa janggal karena uang didapat terlalu mudah. Sebanyak 18 orang warga Cianjur rekrutannya ia bubarkan berikut semua uang yang telah disetorkan ke padepokan.

"Akhirnya saya minta nasihat sama kiai-kiai sepuh, banyak meminta pendapat dengan MUI, banyak bicara dan sharing dengan aparat pemerintah, terutama salat Istikharah. Setelah itu saya memutuskan untuk menarik diri," terangnya.

Setelah keluar dari padepokan, Fauzi kini aktif dalam pengobatan alternatif bekam di kediamannya.